Defender Black Blue

Jumat, 09 Januari 2015

Pengantar Bisnis : Organisasi Non Profit


BAB I
PENDAHULUAN

Memahami pengertian organisasi penting karena dapat membantu kita untuk membentuk suatu tim kerja atau aktivitas tertentu. Organisasi identik dengan sekelompok individu yang terstruktur dan sistematis yang berada dalam sebuah sistem.  Pengertian organisasi secara umum ialah sebuah perkumpulan atau wadah bagi sekelompok orang untuk bekerjasama, terkendali dan terpimpin untuk tujuan tertentu. Organisasi biasanya memanfaatkan suatu sumber daya tertentu misalnya lingkungan, cara atau metode, material, mesin, uang dan beberapa sumberdaya lain dalam rangka mencapai tujuan oraganisasi tersebut. Orang-orang yang terkumpul dalam sebuah organisasi sepakat untuk mencapai tujuan tertentu melalui suatu sumber daya secara sistematis dan rasional yang terkendali dan adanya pemimpin organisasi yang akan memimpin operasional organisasi dengan terencana.
Siapapun memerlukan pengalaman dalam organisasi, ini dikarenakan manusia adalah makhluk social yang pasti akan berinteraksi dengan yang lain. Dengan bekerja sama dengan orang lain maka pekerjaan akan terasa lebih ringan.
Syarat-syarat tertentu yang harus terpenuhi dalam suatu organisasi :
·    Adanya jenjang atau struktur jabatan, sehingga memungkinkan semua individu daam organisasi tersebut   memiliki posisis yang jelas.
·    Adanya pembagian kerja, agar setiap individu memiliki tanggung jawab.
Organisasi itu sendiri terbagi menjadi dua, diantaranya organisasi laba/profit dan organisasi non laba/non profit. Dalam tulisan ini, saya akan membahas mengenai organisasi non profit.

BAB II
TEORI

A.     Pengertian

Secara umum, Organisasi Nirlaba (Non-for-Profit Organization) adalah suatu institusi yang dalam 
menjalankan operasinya tidak berorientasi mencari laba. Namun demikian, bukan berarti organisasi nirlaba 
tidak dibolehkan menerima atau menghasilkan keuntungan dari setiap aktivitasnya. Hanya biasanya jika 
memperoleh keuntungan, keuntungan tersebut dipergunakan untuk menutup biaya operasional atau kembali 
disalurkan untuk kegiatan utamanya lagi.

B. Perbedaan organisasi nirlaba dengan organisasi laba

Banyak hal yang membedakan antara organisasi nirlaba dengan organisasi lainnya (laba). Dalam hal kepemilikan, tidak jelas siapa sesungguhnya ’pemilik’ organisasi nirlaba, apakah anggota, klien, atau donatur. Pada organisasi laba, pemilik jelas memperoleh untung dari hasil usaha organisasinya. Dalam hal donatur, organisasi nirlaba membutuhkannya sebagai sumber pendanaan. Berbeda dengan organisasi laba yang telah memiliki sumber pendanaan yang jelas, yakni dari keuntungan usahanya. Dalam hal penyebaran tanggung jawab, pada organisasi laba telah jelas siapa yang menjadi Dewan Komisaris, yang kemudian memilih seorang Direktur Pelaksana. Sedangkan pada organisasi nirlaba, hal ini tidak mudah dilakukan. Anggota Dewan Komisaris bukanlah ’pemilik’ organisasi.

      C.  Karakteristik

Organisasi nirlaba memiliki karakteristik yang berbeda dengan organisasi bisnis pada umumnya. Karakteristik yang biasanya melekat pada organisasi nirlaba adalah sebagai berikut:

- sumber daya organisasi berasal dari para penyumbang yang tidak mengharapkan pembayaran kembali atau manfaat ekonomi yang sebanding dengan jumlah sumber daya yang diberikan.

- menghasilkan barang dan jasa tanpa bertujuan memupuk laba. Dan jika organisasi menghasilkan laba, maka jumlahnya tidak pernah dibagikan kepada para pendiri atau pemilik organisasi tersebut.

- tidak ada kepemilikan seperti lazimnya pada organisasi bisnis, dalam arti bahwa kepemilikan dalam organisasi nirlaba tidak dapat dijual, dialihkan, atau ditebus kembali, atau kepemilikan tersebut tidak mencerminkan proporsi pembagian sumber daya organisasi pada saat likuidasi atau pembubaran organisasi.

Namun dalam praktek sehari-hari, tidak jarang kita temui organsisasi nirlaba tampil dalam berbagai bentuknya, sehingga sulit dibedakan dengan organisasi bisnis pada umumnya. Misalnya, suatu organsisasi nirlaba yang untuk mendanai kebutuhan operasinya berasal dari penjualan barang atau jasa maupun dari hutang. Pada dasarnya organsiasi semacam ini mempunyai karakteristik yang tidak jauh berbeda dengan organisasi bisnis.

BAB IV
PEMBAHASAN

Masjid adalah rumah ibadah bagi umat Muslim. Selain tempat ibadah masjid juga merupakan pusat kehidupan komunitas muslim. Kegiatan-kegiatan perayaan hari besar, diskusi, kajian agama, ceramah dan baca Al-Qur’an juga dilakukan di masjid.
Fungsi Masjid:
1.    Fungsi masjid sebagai tempat sujud atau penghambaan diri kepada Sang  Khaliq  - ALLAH SWT, dengan menjadikan masjid sebagai tempat berkumpulnya umat Islam mendirikan shalat fardlu 5 (lima) waktu serta shalat sunnat, seperti ; Tarwih, witir dan lain – lain ;
2.    Fungsi masjid sebagai tempat  I’tikaf, berzikir, pengajian dan membaca Al Qur’an ;
3.    Fungsi masjid untuk kegiatan ibadah sosial atau  Muamalah, seperti ; penerimaan, penampungan dan 
      pengelolaan dana zakat, serta ;
4.    Dapat berfungsi sebagai Baitul Mal.

MASJID SEBAGAI SARANA PEMBINAAN UMAT
Fungsinya:

1. Fungsi persatuan dan  Ukhuwah Islamiyah, maksudnya adalah dengan berkumpulnya umat Islam dalam rangka melaksankan shalat jama’ah di masjid akan mengarahkan segenap  Muslimin  dan  Muslimat untuk semakin memperkokoh keutuhan persatuan dan persaudaraan (Ukhuwah Islamiyah) ;
2. Fungsi masjid sebagai Pewaris nilai – nilai ajaran agama Islam, dengan memposisikan masjid menjadi tempat pengajaran, pendidikan Islam dan pengembangan ilmu ;
3. Fungsi Dakwah, yakni masjid dapat dimanfaatkan para  Da’i (Muballigh dan Muballighat) untuk memberikan fatwa atau nasehat agama kepada segenap umat Islam di sekitarnya ;
4. Sebagai penghimpun khasanah ilmu pengetahuan dengan menempatkan sarana perpustakaan ;
5. Masjid dapat berfungsi sebagai tempat bermusyawarah terhadap berbagai persoalan umat

KESIMPULAN

Organisasi laba maupun non laba, keduanya sama-sama memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dengan berorganisasi mampu melatih individu dalam bertanggung jawab dan berjiwa kepemimpinan, dan juga mampu melatih kemampuan dalam memecahkan masalah yang ada. Sebagai salah satu contoh organisasi nirlaba yang saya paparkan diatas ialah masjid.
Masjid sebagai salah satu organisasi nirlaba/non profit memiliki peran yang sangat penting. Selain tempat ibadah masjid juga merupakan pusat kehidupan komunitas muslim. Karena organisasi yang terdapat dalam masjid tidak mencari laba melainkan untuk membantu kegiatan bersama.

http://amadeayunita.blogspot.com/

4 komentar: